Bab 258 Andai Dia Putriku
Mendengar itu, Talia langsung membelalakkan mata, kepala mungilnya menggeleng cepat seperti gendang kecil!
"Nggak mau, aku nggak mau bilang pada Mama!" Dia yakin sekali ibunya pasti tidak akan setuju!
"Kalau begitu, begini saja. Om akan belikan kamu permen. Kamu tunggu di sini jangan lari ke mana-mana, bisa?" Yansen khawatir orang tua anak itu akan cemas bila mendapati putrinya hilang. Bagaimanapun, dia sudah terlanjur membantu, jadi sekalian saja menolong sampai tuntas.
"Hmm ... "
Talia memiringkan kepala, berpikir serius cukup lama, lalu dengan wajah penuh kesungguhan menyerahkan uang sepuluh ribu di tangannya kepada om tampan di depannya.
Tak lupa, matanya yang bulat masih berputar penuh kewaspadaan. Lalu dia kembali memastikan dengan nada hati-hati, terlihat begitu menggemaskan.
"Om nggak akan menipu Talia, 'kan?"
Siapa sangka, seorang presdir besar Grup Feriawan, bisa dicurigai seorang gadis kecil hanya karena uang sepuluh ribu.
Yansen hanya bisa tersenyum tak berdaya. "Tenang saj

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda