Bab 378 Kirana Pergi Menemui Yansen
Secara refleks Kirana menoleh ke arah yang disebutkan.
Ternyata, Sigit memang berdiri tak jauh dari situ, memegang telepon dan tersenyum kepadanya.
"Di sini!"
Melihat sosok Sigit, Kirana merasakan sesuatu yang sulit dijelaskan di hatinya.
Jika dikatakan dia sama sekali tidak tersentuh, itu bohong. Tapi rasa terharu ini lebih mirip perasaan antar anggota keluarga, bukan cinta.
Berkali-kali Kirana berpikir, kalau saja dulu dia tidak bertemu Yansen lebih dulu, tapi justru dijodohkan oleh Janna dengan Sigit, mungkin dia juga akan mencintai pria itu sepenuh hati dan hidup bersamanya tanpa ragu.
Namun semua itu hanya mungkin terjadi kalau Yansen tak pernah muncul dalam hidupnya.
Kirana berdiri, perlahan melangkah ke arahnya. "Kak Sigit, kenapa kamu nggak pergi?"
"Aku nggak pernah bisa tenang membiarkanmu sendiri di Kota Bentari. Jadi aku minta temanku mengantar Janna dan anak-anak pergi dulu. Tenang saja, temanku itu teman lamaku bertahun-tahun, aman, dan nggak akan mengkhianati kita."
Kiran

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda