Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 421 Jalan Menuju Teluk Permata

Kirana saat ini benar-benar merasa gelisah! Baru menghirup udara di gedung pusat Grup Feriawan saja sudah terasa tegang dan bikin jantung mau copot. "Bukankah dia sudah mengumumkan pernikahannya? Apa yang dilakukan Yansen ini pantas bagi istrinya?" "Mungkin lebih baik kamu tanya langsung pada Pak Yansen!" Bagaimana dia harus menjawabnya? Pak Yansen jelas tidak suka kalau ada yang bicara sembarangan. "Sudahlah, aku juga nggak ingin menyulitkanmu." Kirana menurunkan bahunya. "Terima kasih, Pak Lukas." "Nggak perlu," Pak Lukas tersenyum, lalu melihat jamnya. "Pak Yansen kemungkinan selesai rapat sekitar satu jam lagi, kamu bisa menunggunya di tempat parkir khususnya saja." "Beri tahu aku alamatnya, aku pergi sendiri saja!" Dia ingin sedapat mungkin menjauh dari Yansen. "Ah, Bu Kirana, apa gunanya terus bersikeras? Siapa tahu Pak Yansen memang hanya ingin bicara soal pekerjaan. Kalau kamu terus menolak, malah membuat semua canggung. Atau jangan-jangan ... kamu punya pikiran lain?" Kirana t

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.