Bab 42 Kirana, Kemari.
Janna sebelumnya pernah memperkenalkan kakak sepupunya pada Kirana.
Karakternya sangat berbeda, matang dan tenang. Walaupun masih muda, dia sudah menjadi profesor fisika di sebuah universitas, jelas berasal dari keluarga berpendidikan tinggi.
Begitu sampai di gerbang Rumah Meditasi, Kirana melihat Janna berdiri di dekat tiang, melambaikan tangan dengan semangat kepadanya.
Dia berjalan mendekat dengan sedikit tak berdaya, "Begitu banyak orang, kamu nggak takut mereka menertawakanmu?"
"Nggak takut! Justru karena banyak orang, aku takut kamu nggak melihatku!" Janna tersenyum, menunjuk orang di sampingnya dengan dagu. "Ini kakak sepupuku, Sigit Nugraha, ingat 'kan? Seorang guru rakyat yang sangat cerewet!"
Kirana menjawab sambil tersenyum, "Ingat."
Waktu itu dia dan Janna baru saja mengundurkan dari perusahaan lama, sama-sama masuk ke Perusahaan Mahagema. Kakak ini membeli apartemen kecil di dekat situ agar adiknya tidak kesulitan, lengkap dengan perabotan dan kebutuhan sehari-hari.
Terlih

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda