Bab 83 Pernikahan Harus Diadakan
Ucapan Surya langsung menusuk hati.
Memang, sejak kejadian itu sampai sekarang, ponsel Yansen tidak pernah menerima pesan apa pun dari Kirana.
"Sadarlah, Pak Yansen, di sisimu ... ada orang yang lebih cocok untukmu. Setidaknya dia menyimpanmu di hatinya."
Surya hampir terang-terangan menyebut nama Wanda.
Namun, Yansen hanya merapatkan bibir tipisnya tanpa bicara. Pandangannya jatuh pada layar ponsel, lama tidak beranjak.
Melihat keadaannya seperti itu, Surya menghela napas. "Sudahlah, makin banyak yang kukatakan pun nggak ada gunanya. Kamu sendiri yang harus menyadarinya! Mau kubantu bereskan barang-barangmu? Malam ini kamu masih harus dinas keluar kota."
"Nggak perlu, aku sendiri akan mengemudi kembali ke Teluk Permata."
"Kamu mau pergi mencarinya lagi?!" Surya tahu Kirana tinggal di Teluk Permata.
"Pakaianku semua ada di sana."
"Kalau begitu, biar aku yang ambil untukmu."
"Nggak perlu." Jawaban Yansen sangat tegas.
Saat ini, semua pikirannya sudah tercermin jelas di wajahnya.
Yansen

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda