Bab 276
Ketika merasakan sentuhan Carlo, Kyla seperti tersentak oleh panas yang membakar. Tubuhnya bergetar tanpa bisa dikendalikan. Dia nyaris tidak sanggup menahan rasa muak dan takut dalam hatinya agar tidak menepis tangan pria itu.
Seluruh tubuhnya kaku, matanya menunduk, menolak untuk menatap Carlo.
Carlo menyipitkan mata, mencengkeram dagu Kyla, lalu memaksanya menatap langsung ke arahnya.
"Kyla, aku akan menunggumu memberiku jawaban yang memuaskan," ujar Carlo dengan senyum di wajahnya. Namun, matanya penuh tekanan serta tekad.
Setelah itu, Carlo melepaskan tangannya, bangkit berdiri, lalu melangkah menuju ruang ganti.
Kyla menatap punggungnya yang menghilang di balik pintu ruang ganti, tetapi dirinya sama sekali tidak merasa lega. Dia masih meringkuk dengan waspada di sudut tempat tidur, menatap tajam ke arah ruang ganti.
Tak lama kemudian, Carlo keluar dengan pakaian bersih. Begitu dia mengangkat kepala, tatapan mereka langsung bertemu di udara.
Tubuh Kyla langsung menegang seketika.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda