Bab 369
Adapun soal temperamen Ian, itu juga bukan omong kosong.
Dia pun tidak takut Orlin mengetahuinya, toh dia yakin Orlin tidak akan menyebarkan ucapannya.
Selama Ian tidak tahu, tidak ada yang perlu ditakutkan.
Mendengar itu, Orlin tak bisa menahan diri untuk mengingat kembali tindakan Ian di kamar rumah sakit hari itu, punggungnya langsung basah oleh keringat dingin.
Sekarang jika dipikir-pikir, saat Ian mengantarnya pulang hari itu, kalau saja Daniel tidak muncul tepat waktu, mungkinkah dia juga akan ....
Makin dipikirkan, Orlin makin merasa bahwa Ian tidak sebaik yang terlihat di permukaan.
Yang membuatnya lebih terkejut, Sinta sampai membawa-bawa Ian hanya demi memperbaiki hubungannya dengan dirinya.
Benar-benar demi keuntungan, apa pun bisa dikorbankan.
"Kamu memberitahuku semua ini, apa nggak takut aku akan konfrontasi dengan Pak Ian?" Orlin menatap tajam padanya, berkata sambil tersenyum samar.
Tatapan Sinta sempat menghindar, tetapi dia tetap tersenyum. "Aku percaya Pak Ian bukan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda