Bab 370
Namun, Orlin bukan hanya tak terpengaruh sedikit pun, malah mempermalukannya!
Sinta merasa sangat tidak terima, tetapi juga tak bisa berbuat apa-apa. Dengan penuh amarah, dia mengikuti dari belakang.
Begitu membuka pintu kantor, Orlin merasakan kehangatan yang memenuhi ruangan karena dihidupkan alat pemanas.
Salju yang menempel di rambut dan pakaian Orlin langsung mencair menjadi tetesan air.
Dia melangkah masuk dan menutup pintu pelan.
Baru melangkah dua langkah menuju mejanya, dia melihat di seberang, ada sosok kecil yang sedang menunduk membaca buku.
Anak itu mengenakan topi rajut abu-abu, wajahnya tertutup bayangan, jadi tidak bisa terlihat jelas. Namun, tubuh mungil itu tampak sangat kurus, kira-kira hanya lima atau enam tahun.
Orlin refleks menghentikan langkahnya.
Itu adalah tempat duduk Yoga. Yoga tidak datang ke sekolah setiap hari, jadi sebagian besar waktu tempat itu kosong.
Anak ini, mungkinkah anak Tuan Yoga?
Tapi seingatnya, dia belum pernah dengar bahwa Tuan Yoga dan ist

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda