Bab 22
Adrian dan Juan telah menggunakan semua cara yang mereka bisa pikirkan.
Tekanan kekuasaan, godaan materi, permintaan memelas, penguntitan gila-gilaan, bahkan tipu daya menyakiti diri sendiri.
Namun, di hadapan benteng kuat yang dibangun Raina dengan dingin dan acuh tak acuh, semua itu hancur berkeping-keping, meninggalkan kekacauan dan keputusasaan yang lebih dalam.
Akhirnya, mereka benar-benar kehabisan tenaga, dan untuk pertama kalinya harus menghadapi kebenaran yang tak ingin mereka akui.
Mereka telah kehilangan Raina sepenuhnya dan untuk selamanya.
Bukan karena Raina kejam, tetapi karena Adrian dan Juan sendiri yang telah menghancurkan perasaan lemah yang mungkin pernah ada, beserta harga diri dan hidupnya.
Di sebuah senja yang gerimis, Adrian menghentikan mobilnya di sudut jalan di seberang apartemen Raina.
Dia tidak turun dari mobil, dan hanya menatap jendela yang menyala hangat dari apartemen Raina melalui kaca mobil yang buram karena hujan.
Dia kembali mencoba menghubungi nomor

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda