Bab 21
Alika muak melihat tingkah mereka.
"Aku sudah mengatakannya dengan jelas, aku nggak mau jadi adik kalian lagi, apalagi jadi istri Randi. Aku cuma mau jadi Alika."
"Kedatangan kalian di sini malah membuatku jijik."
Mendengar ucapan Alika membuat raut wajah mereka berubah sedih.
"Alika, kami sadar kami memang salah. Itu semua karena Fania, makanya kami sampai bisa melakukan semua itu."
Alika mencibir, dia lalu mengangkat lengannya.
"Di sini, aku pernah digigit ular berbisa yang Fania kirimkan. Aku nyaris mati karena kalian nggak mau mengobatiku. Sampai sekarang, lenganku masih sering nyeri akibat racun itu."
Alika lalu menatap Vino, kemudian menunjuk punggungnya dan berkata dengan penuh penekanan.
"Punggungku dicambuk seratus kali karena fitnah Fania. Sampai sekarang, bekas luka itu masih ada dan nggak bisa hilang."
Sekarang dia menunjuk dadanya dan berkata, "Randi, kamu menabrakku dan membuat tiga tulang rusukku patah. Sampai sekarang dadaku terasa nyeri setiap hujan."
"Lalu bekas luka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda