Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 2

Agar tidak ketahuan aku menguping, aku sengaja berendam lama sampai air di bak mandi sudah dingin. Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, Arga masuk ke kamar. Arga mengernyit sambil menanyai aku, kenapa berendam air dingin? "Kamu sengaja mau sakit, lalu menyuruhku merawatmu? Kamu ingin mempermainkan emosiku?" Aku tertawa. "Kamu salah paham. Karena kelelahan, aku tertidur saat berendam di bak mandi." Meskipun aku sudah diberi tanda, sayangnya hubungan kami tidak semesra seperti manusia serigala pada umumnya. Pada hari ulang tahun ke-18, Arga berpenampilan seperti pengantin pria. Ketika kami akan melakukan hubungan intim, tiba-tiba menstruasiku datang. Setelah mencium bau darah, Arga tidak bisa mempertahankan wujud manusianya. Akhirnya, Arga buru-buru melarikan diri. Sejak itu, hubungan kami menjadi renggang. Namun, sejak awal, aku selalu menganggap Arga sebagai satu-satunya kekasihku, satu-satunya harapanku. Sekarang aku mengerti, jodoh kami hanya sampai di sini. Arga bersandar di pintu sambil melipat tangan, nada suaranya terdengar kesal. "Kamu menyalahkan aku karena kemarin aku nggak menyelamatkanmu?" "Salahmu sendiri pergi ke kawasan itu. Aku sudah memperingatkanmu berulang kali, kawasan itu adalah area para drakula!" "Manusia serigala bermusuhan dengan drakula sejak dulu. Kamu sengaja pergi ke kawasan itu untuk menguji perasaanku terhadapmu, 'kan?" Tenggorokanku seperti tercekat. Aku mau menyampaikan sesuatu, tetapi tidak bisa, jadi aku hanya tersenyum pahit. Hal ini membuat Arga marah. Arga mencekik leherku, kemudian membuatku jatuh ke lantai. "Fiona, tahu nggak? Aku benci melihat senyumanmu, yang kelihatannya seolah-olah kamu tersiksa tinggal bersamaku." Entah kenapa air mataku jatuh. Sorot mata Arga terlihat panik. Arga perlahan melepas tangannya sambil menggertakkan gigi. "Sudahlah, aku nggak mau marah padamu. Mulai sekarang, aku sudah nggak peduli ke mana pun kamu pergi. Sekarang, aku sudah belajar mengendalikan pengaruh tanda itu padaku. Jadi, jangan coba-coba memanfaatkan tanda itu untuk mengendalikanku sesuka hatimu!" Sebelum aku sempat mengatakan sesuatu, terdengar suara di pintu. Piring buah jatuh dan pecah. Buah stroberi di piring itu berjatuhan ke lantai. Lusi menatap kami dengan mata memerah. "Maaf, aku nggak sengaja mengganggu kalian. Aku hanya mau antar buah." Manusia serigala tidak suka makan buah, hanya suka makan daging. Dulu aku juga menyarankan Arga makan buah, tetapi Arga memberitahuku bahwa manusia serigala terbiasa makan daging. "Aku nggak suka makanan manis dan asam." Sejak Arga mengatakan itu, aku tidak lagi makan stroberi dan tomat kesukaanku. Selain itu, aku juga menyingkirkan semua kosmetik dan parfum yang ada aroma buah. Yang kuinginkan adalah Arga menyukaiku. Namun, Arga segera beranjak dari tubuhku. Kemudian, Arga mengambil stroberi yang berserakan di lantai dan memakannya. Arga tersenyum sambil membopong Lusi. "Banyak pecahan kaca di lantai, hati-hati kakimu kena pecahan kaca dan terluka lagi." Lusi memeluk Arga dengan erat, wajah wanita itu terlihat malu-malu. "Aku mengerti. Kakiku hanya terkilir, cepat turunkan aku. Aku malu kalau dilihat orang." Arga memeluknya makin erat. Tangan Arga menyentuh daerah sensitif wanita itu. Aku menunduk, kemudian berjongkok sambil memungut buah stroberi yang berserakan di lantai. Tiba-tiba, aku merasa ujung jariku sakit karena tertusuk pecahan kaca. "Ah, jarinya berdarah!" Arga menoleh ke arahku, kemudian mendengus. "Dia masih hidup walaupun terluka parah kemarin. Luka di jarinya itu hanya luka kecil." Kemudian, mereka berdua pergi. Butuh waktu lama bagiku untuk membersihkan semua pecahan kaca di lantai. Saat membuang sampah, aku baru menyadari tidak ada satu pun pelayan di rumah. Ada kertas yang menempel di kulkas. Kertas itu berisi pesan dari Arga untukku. Semua pelayan di rumah terluka parah karena berusaha menyelamatkanku kemarin. "Karena itu, untuk sementara waktu, kamu yang mengerjakan semua pekerjaan rumah di sini." Setelah mengetahui semua manusia serigala di rumah ini terluka, aku jadi merasa bersalah. Oleh karena itu, aku pergi ke rumah sakit bawah tanah sambil membawa bingkisan. Rumah sakit bawah tanah khusus merawat pasien yang memiliki kemampuan istimewa. Ketika aku masuk, semua mata memandang ke arahku karena hanya aku manusia di sana. Namun, aku mengabaikan tatapan aneh mereka. Setelah berkunjung ke rumah sakit, aku pergi ke rumah sakit untuk membeli banyak daging sapi, daging kambing, dan daging kalengan kesukaan manusia serigala. Arga tidak bisa menggunakan pembayaran melalui digital, dia juga hanya menyimpan sedikit uang tunai. Karena tiga hari lagi aku akan meninggalkannya, juga mengingat hubungan kami yang terjalin selama 20 tahun, aku ingin menyimpan banyak makanan untuk Arga.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.