Bab 7
Terdengar suara kecil di dalam rumah, kemudian pintu perlahan dibuka.
Seorang wanita yang wajahnya sudah keriput keluar, yang tidak lain adalah ibuku.
Tatapannya awalnya menunjukkan keterkejutan, lalu berubah menjadi kegembiraan karena merasa tidak percaya dengan yang mereka lihat. Matanya langsung berkaca-kaca.
"Fiona ..." Suara Ibu tersendat-sendat, kedua tangannya terulur ke arahku dengan gemetaran.
Aku langsung memeluk ibuku, air mata pun mengalir deras.
Segala rasa sakit hati dan rindu berubah menjadi tangis tanpa suara pada saat itu.
Ternyata ... selama ini dia selalu merindukanku!
Baru kemudian aku tahu, ternyata bukan orang tuaku yang mengusirku.
"Waktu itu, setiap malam terdengar lolongan serigala, jadi Ibu menjagamu semalaman dan memelukmu sampai kamu tertidur. Tapi suatu hari, waktu Ibu terbangun, Ibu lihat pintu rumah sudah terbuka dan kamu menghilang ... "
Ibu mengatakan bahwa perumahan di kawasan ini akan segera digusur, tetapi orang tuaku menolak pindah. Mereka takut aku

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda