Bab 109
Saat lawanmu cukup tidak tahu malu, kamu hanya bisa merasa tidak berdaya.
Meskipun malam ini Sally bisa melawan orang lain, tapi di hadapan Albert, satu kalimat darinya saja bisa membuatnya malu, marah, sekaligus tidak bisa berkata apa-apa.
"Kamu benar-benar sakit jiwa."
Dia menarik selimut dan langsung memejamkan mata.
Albert asal menyeka rambutnya, lalu membuka sedikit selimut dan berbaring di sampingnya.
"Jangan sentuh aku."
Tangannya sempat kaku, tapi kemudian malah semakin kuat memeluknya, wajahnya menempel di lehernya, "Nggak sentuh kamu, terus mau sentuh siapa?"
Sally jelas tidak percaya kalau selama di luar negeri dia tidak pernah menyentuh Octaviani.
Isi postingan status Whatsapp Octaviani hanya kurang foto ranjang mereka berdua saja.
Begitu teringat, Sally langsung merasa muak dan mendorong Albert sekuat tenaga.
Albert yang tidak siap langsung terhempas jatuh dari ranjang dan terdengar suara teredam.
Dia perlahan bangun dan menarik napas panjang.
"Sally, apakah gara-gara kalu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda