Bab 15
Lama kemudian, Sally berterus terang, "Kak Adrian punya rumah yang dekat dengan tempat kerjaku. Kak Adrian bilang rumah itu nggak dipakai selama bertahun-tahun, jadi dia meminjamkannya padaku untuk sementara ini."
Diana menghela napas lega, juga merasa agak kecewa. "Adrian lebih sayang padamu dibanding si itu."
Sally menyeringai dan menunduk.
Sally berbincang sebentar lagi dengan Diana. Kondisi tubuh Diana memang sudah tidak prima dalam beberapa tahun terakhir, dan sekarang terlihat makin lemah. Diana menguap.
"Nenek, aku jaga di sini malam ini."
"Nggak perlu, ada perawat yang menemani Nenek. Nenek juga nggak minta siapa-siapa untuk tinggal. Sally, fokus saja dengan kesibukanmu. Kalau ada waktu, ingat buat anak dengan Albert. Anak itu makin menjadi-jadi, selalu membantah perkataan Nenek. Mungkin dia akan lebih paham setelah jadi ayah."
Sally menjawab seadanya. Saat meninggalkan bangsal, hatinya terasa mengganjal. Dengan langkah ringan, Sally berjalan menuju lift.
Akan tetapi, sebelum b

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda