Bab 184
Sebagai alumni paling berprestasi, Albert memang harus memberikan pidato khusus. Saat ini aula sudah siap menunggu.
Octaviani menggandeng lengannya, "Kamu lihat apa? Ayo, orang-orang di sana sudah menunggu."
Albert baru mengalihkan pandangan. Hanya saja, ekspresinya terlihat jauh lebih dingin.
Auranya begitu kuat. Saat berdiri di panggung, awalnya para penonton bersorak, lalu menjadi sangat hening.
Hari ini ada beberapa alumni yang membagikan pengalaman kerja, tapi jelas popularitas Albert paling tinggi. Prestasi Grup Jaya Cemerlang memang tidak bisa ditandingi. Saat dia masuk tadi, banyak orang yang menyodorkan kartu nama dengan sopan.
Semua naskah pidato harus disiapkan terlebih dulu, tapi Albert hanya berbicara singkat secara spontan. Setelah itu, masuk ke sesi tanya jawab dengan mahasiswa. Hal yang paling diperhatikan para mahasiswa yang akan segera lulus tentu saja soal pekerjaan. Namun setelah pertanyaan serius selesai, suasana langsung jadi santai.
"Senior Albert, sudah menikah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda