Bab 185
Dari wajahnya jelas terlihat dia tidak mau membahas topik itu lagi.
Pak Zaki memahaminya, jadi melambaikan tangan, "Pergi saja. Nanti malam masih ada acara perayaan, pasti sangat seru. Anak-anak yang masih kuliah di sini sangat bersemangat."
Albert kembali ke kursinya, mengambil ponsel dan melihatnya, lalu teringat kalau dia sudah memblokir Sally.
Dia baru hendak membuka blokir, ketika terdengar suara Octaviani.
"Albert, temani aku keluar sebentar, ya. Dadaku agak sesak."
Sejak Albert yang ada di atas panggung mengaku sudah menikah tiga tahun lalu, wajah Octaviani langsung menjadi sangat jelek. Ujung jarinya dikepalkan sampai hampir berdarah.
Banyak orang di sekitar menoleh. Ada yang malah mengira Octaviani adalah istri Albert, bahkan ada yang mengambil foto.
Albert berdiri dan suaranya datar, "Ayo."
Dia menunduk, berjalan keluar lewat pintu samping.
Octaviani mengikutinya. Begitu sampai di tempat yang lebih lapang, dia baru menepuk pelan dadanya.
Albert menyerahkan selembar tisu, "Kam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda