Bab 192
Albert menepuk kursi di sampingnya dengan satu tangan, pandangannya tetap tertuju pada Sally, "Duduk di sini."
Ruangan langsung hening. Semua orang menatap Sally, kemudian Albert, tidak ada yang bersuara.
Pak Zaki melihat suasananya mulai tegang, jadi menepuk bahu Albert dengan pelan dan berbisik, "Biarkan saja dia mau duduk di mana. Jangan marah-marah malam ini, kasih sedikit muka padaku."
Albert menekan bibir, urat di tangan terlihat menonjol.
Sally menunduk, menyeruput sup jamur dengan pelan.
Pak Zaki bertanya pada Handy, "Kamu nggak pernah pulang selama ini, bagaimana kondisi di luar negeri?"
"Lumayan, masa awal yang paling sulit sudah lewat. Sekarang sedang sibuk. Sebelum pulang, aku lembur dua bulan, baru bisa menyisihkan sedikit waktu."
"Kalau begitu pasti nggak punya waktu mengurus masalah pribadi. Kebetulan semua berkumpul di sini, coba lihat siapa yang masih lajang di kelas kita, siapa tahu cocok."
Pak Zaki bercanda, ingin mencairkan suasana.
Bagaimanapun juga, semua yang had

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda