Bab 228
Dalam mobil hening sejenak.
Ucapan Sally, "Khawatir apa?" menariknya kembali ke kenyataan. Dia menatap ke kejauhan, suaranya serak, "Menurutmu?"
"Albert, malam ini aku nggak ada waktu."
Sally menutup telepon dengan cepat dan tegas.
Albert tiba-tiba menepikan mobil. Octaviani di kursi penumpang hampir menabrak kaca depan.
Wajahnya tampak jelek dan melirik Albert mengambil ponsel. Bibirnya menutup rapat, jari-jarinya mengetik cepat, pasti sedang mengirim pesan ke Sally.
Sifat Albert hanya tidak terkendali saat menghadapi Sally.
Octaviani mengepalkan tangan di sampingnya, telapak tangannya seolah akan berdarah.
Dia menggigit bibir, tapi tidak bicara.
Cara seperti itu terlalu rendah, hanya akan membuat Albert yang sedang emosi membencinya.
Albert memang sedang mengirim pesan ke Sally.
[Kakek suruh aku ke kuil minta berkah. Mau minta apa, aku sekalian minta juga untukmu.]
[Nggak perlu.]
Dia menatap kata itu untuk waktu yang lama, seolah ditotok.
Octaviani menoleh, entah perasaannya atau tid

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda