Bab 21 Pengasuh yang Aneh
Wajah Lana sampai tersipu karena ulahnya. Pria itu masih belum puas, tetapi terpaksa melepaskan santapan lezat di depan mulutnya. Dalam hati berpikir, 'Nggak apa-apa, hidangan terenak memang harus disimpan untuk terakhir. Lagi pula, menggoda wanita itu seperti ini saja sudah cukup seru.'
Dulu, dia selalu berkencan dengan wanita dewasa, dan baru sekarang dia benar-benar merasakan asyiknya memadu kasih dengan gadis muda. Sensasi ambigu dan mendebarkan ini saja sudah cukup membuatnya merasa segar.
Pria itu pun berdeham, berpura-pura serius, lalu berkata, "Terima kasih atas kerja kerasmu. Aku bisa memberimu waktu sebulan dulu untuk persiapan mental."
Mendengar itu, Lana tampak menghela napas lega. Namun, si pria satu ini memang tidak sabaran. Selagi Lana lengah, dia mencuri satu kecupan singkat. Bibirnya menyentuh bibir lembut Lana sekilas, lalu sebelum gadis itu sempat protes, dia sudah melarikan diri dengan perasaan puas.
Gara-gara ciuman itu, Lana sampai mengalami mimpi buruk selama ber

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda