Bab 14 Bikin Muak
Keesokan harinya Bibi memberitahuku bahwa semua dokumen sudah beres, baru aku tahu ternyata dia seharusnya sudah pergi sejak pagi.
"Josie, sebenarnya aku sudah lama mau bilang soal ini, tapi aku takut mengganggu pemulihanmu."
"Aku juga sempat ragu-ragu mau bawa Kiko atau nggak, makanya baru sekarang aku urus semuanya. Kupikir kalau-kalau kamu memang sudah nggak bisa merawatnya lagi."
Anaknya sudah lama ingin mengajaknya ke Negara Mardias, hanya saja dia masih belum tenang meninggalkan aku dan Kiko.
Agar dia bisa segera pergi, keluarganya bahkan mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit.
Aku bersikeras ingin memberinya uang, tetapi dia hanya menggelengkan kepala.
"Anak baik, aku tahu hidupmu nggak gampang. Di kompleks kita ini, siapa sih yang kekurangan uang? Cuma kamu."
Kesulitan dan kemiskinanku, banyak tetangga di sini tahu.
Sedrick membawa perempuan lain ke rumah, juga diketahui banyak orang.
Di mata mereka, aku hanyalah perempuan yang menyedihkan dan patut dikasihani.
Aku juga

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda