Bab 48 Kesaksian
Cesilia menangis sampai hati dan ususnya terasa tercabik, seolah-olah aku benar-benar wanita jahat yang memisahkan sepasang kekasih.
Namun, dirinya lupa, bukan aku yang menolak pergi, melainkan Sedrick yang tidak mau menandatangani perjanjian cerai.
Namun, kata-kata sindiran itu tidak kuucapkan. Dengan begitu banyak orang yang melihat, aku tidak bisa membuat Keluarga Pranata kehilangan muka.
Tatapan Sedrick jatuh ke tanganku, dan aku secara refleks menutupi dengan tangan kanan.
Cesilia memang teliti, kalau saja dia tidak bilang, aku sudah lupa soal menjual cincin itu.
Begitu dia mengingatkan, semua orang langsung menyadarinya.
"Istri Sedrick memang nggak memakai cincin kawin, sepertinya sudah lama nggak memakainya, 'kan?"
"Kemarin saat rapat dengannya dia juga nggak pakai, aku sempat heran apa karena berlian terlalu besar, jadi nggak nyaman?"
"Kudengar Joselin sejak awal sudah bilang mau cerai, apa benar?"
"Mana mungkin Pak Sedrick nggak mau cerai? Bercanda kali? Menurutku malah Joseli

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda