Bab 69 Tidak Perlu
"Jo ... Joselin?"
Jerika adalah orang pertama yang sadar. Dia langsung menyambar ponsel Yunika dan melemparkannya ke samping.
Lalu dia berteriak pada satpam, "Ngapain masih berdiri di sana!? Cepat bawa dia keluar!"
Aku terus memegangi kepalaku dan air mata mulai mengalir. Benar saja, wigku terlepas.
Sejak memakai wig, aku khawatir wig itu akan terlepas. Tidak kusangka wigku akan ditarik dan disiarkan langsung. Aku tidak berani membayangkan apa yang akan orang-orang katakan atau pikirkan tentangku di dunia maya.
Semua orang keluar dan Jerika buru-buru memasangkan wig di kepalaku lagi, tetapi sepertinya dia tidak bisa memasangnya dengan benar.
Dia begitu cemas sampai ingin menangis dan aku langsung mengambil wig itu.
"Aku akan melakukannya sendiri."
Jerika menatapku dengan wajah bersalah. "Maaf, seharusnya aku menghentikannya lebih awal. Akulah yang ceroboh, cuma fokus untuk membuatnya hilang muka."
Aku menatap diriku sendiri di kaca ruangan dan buru-buru memakai wigku.
"Ini bukan salahm

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda