Bab 94 Jangan Ganggu Aku
Isdiano jelas tidak mengerti desain dan akulah satu-satunya direktur departemen desain. Lagi pula, departemen kami begitu kompak, mustahil baginya untuk campur tangan dan akhirnya Isdiano harus pergi dengan malu.
Entah Isdiano akan mengadu pada Kakek Charles atau tidak, tapi aku tahu aku tidak akan mundur.
Jika aku mundur, dengan dua departemen penting itu di tangannya, posisi Sedrick akan genting.
Sebelum pulang kerja, aku mendapat telepon dari Jerika, yang dengan tergesa-gesa mengatur segalanya untukku.
"Joselin, keberuntunganmu sudah tiba!"
Jerika begitu bersemangat di telepon selama sepuluh menit lalu akhirnya memberi tahuku bahwa sepupunya, kerabat yang selama ini membicarakan tentang penelitian obat anti kanker baru, sudah pulang.
"Aku baru tahu hari ini bahwa dia pulang kemarin. Aku sudah menahannya. Ayo kita makan malam bersama!"
Tanpa menunggu persetujuan aku, Jerika mengirimkan alamatnya.
Mengira ini mungkin akan menjadi titik balik, aku setuju untuk bertemu mereka.
Ketika ak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda