Bab 19
Jennifer menggoreskan pena di atas kertas, mencatat kondisi kesehatan Hanna.
"Bagaimana kalau aku juga diperiksa?" Yohan berkata malas. "Aku juga alergi."
Jennifer menatap Yohan dengan kesal, tapi Yohan melanjutkan, "Sejak dia datang, sepertinya aku jadi alergi pada orang cantik."
Hanna hampir tidak bisa menahan ekspresi wajahnya.
Gombalan jadul yang sudah ketinggalan zaman di negaranya itu membuat wajah Jennifer langsung berubah
Siapa pun bisa mendengar bahwa dia sedang merayu Hanna, tapi Hanna tidak bisa membalas apa-apa.
Setelah mengantar Jennifer yang berusaha tersenyum pergi, Hanna menoleh dan tidak menatap Yohan lagi.
"Nggak mau mengatakan apa-apa?" Yohan menyentuh Hanna, tapi dia menghindar.
"Nona Hanna, Nona Victoria, Nona diam adalah emas?"
Hanna berusaha menekan rasa getir yang muncul di hatinya.
Dia harus mengakui bahwa Yohan memang menarik perhatiannya. Bukan karena apa pun selain daya tarik biologis manusia dan fakta bahwa setelah mengalami tekanan hebat, kehadiran Yohan m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda