Bab 28
"Betul." Yohan menangkap kakinya dan menggelitik, tapi kembali ditendang. "Waktu kamu menikah, aku sudah merencanakan untuk merebut hatimu."
Bibir Hanna cemberut, tapi pipinya sudah memerah separuh.
Toko baru dibuka, setiap hari Hanna secara sukarela atau terpaksa mencicipi beberapa kali. Suatu kali, dia sekadar memuji rasanya lezat, tapi malah langsung pingsan. Keesokan harinya sakit pinggang dan punggung, sehingga Yohan harus memijatnya seharian.
Kemampuan Yohan memang luar biasa. Itulah komentarnya saat melihat dua garis pada tes kehamilan.
Seharian Yohan menyanyi di rumah, dengan alasan mulia memuji kebesaran dirinya sendiri sekaligus mendekatkan diri dengan anak mereka. Sebagai balasannya, Hanna memberinya "hadiah diabaikan seharian".
Pekerjaan di toko perhiasan akhirnya dilepas. Sebenarnya Hanna agak menyesal, karena dia memang menyukai perhiasan.
Pulang ke rumah, dia melihat deretan batu permata mentah yang bisa dipilih sesuka hati. Saat Yohan bertanya, dia hanya bilang bahwa di

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda