Bab 33
"Presdir Hanna datang," canda Yohan sambil mengacungkan setengah tabung darah, sementara Edward terikat di belakangnya, wajahnya sangat ketakutan.
Hanna berjalan ke sisi Yohan dengan santai, sambil menendang perut Edward, membuatnya meringis kesakitan.
"Astaga, pelan-pelan, jangan sampai tumor ginjalnya pecah." Yohan mengingatkan, namun sama sekali tak berniat menenangkan Edward.
Dia mengangguk, lalu menendang lagi kakinya. "Apa isi tabung ini?"
Yohan menggoyangkan tabung itu, seolah akan menumpahkannya ke wajah Edward. "Darah anjing hitam. Si tua bangsat itu berbuat banyak hal kotor, dan merasa bersalah. Dia minta penipu untuk membuat sihir, tapi yang keluar cuma minuman darah hitam kecil."
Dia menepuk kepala Edward. "Dia mau memercikkan ini di depan umum padamu hari ini, tapi ketahuan olehku. Nah, sudah terikat, mau dipukul?"
Belum sempat berbicara, Edward menatap dengan mata terbelalak dan terus berontak. Kursinya bergoyang, dan baru diam setelah ditendang Yohan.
Hanna menggeleng, m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda