Bab 95
Ucapan Seno itu membuat Yuda ketakutan hingga berhenti memukul lantai. Dia hanya bisa mengepalkan tangan erat-erat, kuku menancap ke kulit, dan telapak tangannya segera mengucurkan darah.
Pemandangan itu membuat Carel dan anak buahnya gemetar ketakutan.
Saat datang, Yuda sudah mengatakan betapa hebatnya Seno, dan Carel sempat meragukannya. Namun, sekarang?
Seno bahkan belum melakukan apa-apa, hanya menunjuk Yuda, dan Yuda sudah seperti itu?
Memakai masker gas pun tidak berguna!
Seno tersenyum kecil, lalu melempar sebuah pil kecil ke lantai yang agak jauh.
"Beri hormat pada lantai rumahku, minta maaf, lalu merangkak ke sana dan makan pil itu. Maka semuanya akan baik-baik saja."
Yuda marah sampai hampir gila. Sebelumnya disuruh minta maaf pada meja saja sudah cukup memalukan.
Sekarang malah harus memberi hormat pada lantai di depan Carel dan begitu banyak orang? Kalau kabar ini tersebar, Yuda tidak perlu hidup lagi.
Namun, saat ini, Yuda tidak punya pilihan. Rasa sakit yang luar biasa ha

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda