Bab 15
Pada saat inilah, ponselnya kembali berbunyi.
Daniel refleks membuka mata dan kami saling bertatapan.
Suasana menjadi tegang dan canggung menyelimuti. Dia malah tersenyum.
"Kata sandinya masih tanggal ulang tahunmu. Kalau mau lihat, lihat saja."
Aku meletakkan kembali ponselnya. Kalau dia sampai berkata begitu, pasti dia sudah menghilangkan semua bukti.
"Nggak perlu, aku hanya mau mengatur ponselmu ke mode senyap."
Aku tidak tahu apakah dia percaya alasan buruk itu.
Tapi aku tidak peduli. Hubungan ini sejak awal sudah penuh tipu daya.
Siapa orang yang dia temui di tengah malam?
Saat dia bangun dan pergi, aku mengirimkan pesan pada Ellen.
Dia punya saudara di perusahaan telekomunikasi dan bisa membantuku data kartu telepon serta riwayat panggilan yang terdaftar atas nama Daniel.
Dia sekalian memberiku kabar baru.
Hubungan Darian dan Lucy sangat mesra akhir-akhir ini. Darian bahkan bilang ingin menceraikan Janny untuk bersama Lucy.
Omongan orang pelit seperti itu tentu tidak bisa diperca

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda