Bab 109
Aku sedang memikirkan hal ini sebelum tiba-tiba mendengar sepertinya Bi Hana sedang menjawab panggilan telepon, gerakannya menjadi semakin cepat. Karena penasaran, aku pun berdiri dan masuk ke dalam. Di dapur, kulihat Bi Hana sedang sibuk.
"Bibi, ada apa?"
"Aduh, sakit perut Pak Dion tiba-tiba kambuh dan dirawat di rumah sakit. Pak Miko menelepon, menyuruhku aku membuat makanan yang ringan lalu antarkan ke sana."
Bi Hana terus bergumam sambil masak, "Masalah perut Pak Dion pasti sudah lama. Dia nggak makan teratur kalau lagi sibuk. Bukankah penyakitnya akan kambuh kalau lagi stres?"
Jantungku berdebar kencang, teringat betapa pucatnya Dion saat berada di rumah sakit.
"Aku akan membantumu, lalu biar kuantar makanannya ke rumah sakit."
"Kamu bisa bantu antarkan?"
"Tentu saja, Pak Dion sudah banyak membantuku. Aku sudah duduk di sini tanpa melakukan apa pun sepanjang minggu. Aku akan merasa lebih lega kalau bisa melakukan sesuatu sesuai kemampuanku."
Bi Hana berpikir sejenak sebelum menga

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda