Bab 12
Namun, aku merasa ada yang aneh ....
Elmira sudah melihat mayat bayiku. Mengapa Elmira membohongi Ayah dan Ibu bahwa aku pergi ke luar negeri?
Perkataan pria itu di malam itu masih terngiang di telingaku.
"Dasar wanita hina, kamu menggoda suami Elmira, dan sekarang mengandung anak haram. Wanita hina sepertimu pantas mati karena sudah menyakiti Elmira. Kamu dan anak harammu ini pantas mati."
Elmira ....
Aku tiba-tiba tersadarkan. Pria yang membunuhku secara sadis itu sepertinya menyebut nama Elmira dengan sangat intim.
Jangan-jangan, Elmira-lah yang menyuruh pria itu membunuhku?
Apakah Elmira sekejam itu sampai tega membunuhku?
Sejumlah pertanyaan muncul dalam hatiku.
Pintu rumah tiba-tiba tertiup angin hingga terbuka. Petrus bergumam bahwa itu aneh, dan hendak menutup pintu, tetapi aku ... tersedot keluar oleh angin.
Sebelum aku sempat bereaksi, aku sudah berada di sebelah Riko.
Riko tidak langsung pergi setelah berpamitan dengan Elmira.
Riko menggenggam erat ponselnya. Api kemarahan m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda