Bab 150
"Paman, mari kita buat sebuah kesepakatan."
Saat aku mengatakan kalimat itu, James tertegun, lalu melihatku dengan tatapan curiga.
"Kesepakatan? Kamu bisa tawarkan apa ke aku?"
"Aku memang nggak punya apa-apa, tapi kamu punya. Kesalahpahaman antara kamu dan anak kakakmu itu, biar aku yang coba cari cara menyelesaikannya. Kalau aku bisa memperbaiki hubungan kalian, kamu berutang budi padaku. Nanti aku bisa minta Anda bantu sekali sebagai balasannya. Bagaimana?”
"..."
James mendengus pelan, jelas sekali dia tidak menganggap serius ucapanku.
"Anda nggak percaya padaku?"
"Kamu bahkan nggak kenal dengannya, juga nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tiba-tiba berani-beraninya bicara besar mau membantuku menyelesaikan masalah. Aku rasa Dion terlalu gegabah. Dengan sifatmu ini, dibimbing sebaik apa pun juga nggak akan bisa sukses."
Selesai berkata begitu, James langsung berdiri hendak pergi.
Aku pun segera ikut berdiri.
"Hal ini belum dicoba, tapi Anda langsung bilang nggak bisa? Apa Anda t

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda