Bab 152
Aku mengangguk dengan bingung.
James tiba-tiba berkata, "Lihatlah, Riko juga datang. Dia memang adalah orang yang nggak sabaran dan nggak mau melewatkan kesempatan apa pun."
Aku mengikuti tatapan James, lalu melihat Riko.
Tidak hanya Riko sendiri yang datang ke pameran ini, ketiga generasi Keluarga Pradipta semuanya hadir di sini dan terlihat sangat harmonis. Salim menemani Nenek Fia, sedangkan Riko menghampiri mereka sambil tersenyum.
Setelah tiba di depan mereka, Riko memanggil James dengan sopan. "Paman James."
Karena panggilan ini, dua orang di sekitar menoleh dengan terkejut. Mereka melirik James dan Riko selama beberapa detik, lalu menoleh dan berbisik.
Riko sepertinya menyadari perubahan sekecil ini. Dia tidak bisa menahan diri untuk berdiri dengan lebih tegak, lalu tersenyum dengan tulus.
"Paman James, Kirana, aku akan temani kalian berkeliling."
James berkata sambil tersenyum, "Kamu adalah bos Nana, bagaimana mungkin kamu temani kami berkeliling? Aku lihat ayah dan nenekmu jug

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda