Bab 153
Petrus bereaksi kembali, lalu segera menyesuaikan suasana hatinya. Dia berkata, "Aku merasa kamu sedikit familier."
"Familier?"
Aku menatap Petrus dari atas sampai bawah, lalu berkata dengan kesal, "Kamu terlihat sudah tua, tapi nggak disangka masih goda orang lain dengan kata-kata seperti ini. Huh!"
Aku hendak pergi setelah mengatakan ini, tapi aku melihat Petrus melangkah maju, lalu mendesah dengan keras.
Aku menoleh, Petrus berkata setelah ragu-ragu sejenak, "Aku bukannya mau menggodamu, aku merasa kamu sangat mirip dengan putriku."
"Putrimu?"
"Benar, tapi dia ...."
Sebelum Petrus selesai bicara, tiba-tiba terdengar suara Elmira dari belakang. "Ayah, Ibu lagi mencarimu. Kenapa Ayah ada di sini?"
Elmira berkata sambil memeluk lengan Petrus dengan manis, sangat berbeda dengan ekspresi arogan dan dominan yang dia tunjukkan pada orang lain. Selain itu, Elmira benar-benar sangat pandai berakting, pantas saja aku sama sekali tidak bisa meninggalkan bayangan ini saat masih menjadi Tiara.
S

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda