Bab 45
"Nenek!"
Suara Riko menjadi keras tidak terkendali.
Nenek Fia memejamkan mata, tampak seolah-olah tidak ingin berbicara dengan Riko.
Elmira, yang berdiri di dekatnya, bertukar pandang dengan Riko. Elmira mendekat ke Nenek Fia, merendahkan posturnya, seperti gadis kecil yang penuh perhatian serta pengertian.
"Nenek Fia, meskipun sedang berselisih dengan Riko, jangan bercanda tentang ini. Nenek jelas tahu penderitaan Riko sejak kecil, tapi Nenek memperlakukannya seperti ini sebagai orang luar. Bagaimana mungkin Riko bisa tahan?"
"Dia selalu menghormatimu. Bukankah perkataan Nenek sudah menyakiti perasaannya?"
Nenek Fia membuka matanya lalu menatap Elmira dengan ekspresi tegas.
"Jadi, apa maksudmu membujukku?"
"Riko adalah suami kakakmu, dengar sendiri kamu memanggilnya apa tadi? Kenapa memanggil 'kakak ipar' terasa begitu menyakitkan di mulutmu? Kakakmu menghilang, bukannya kamu mencarinya, kamu malah setiap hari bersama dengan kakak iparmu. Apa Keluarga Rasid memang mendidik anak sepert

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda