Bab 59
Elmira dengan beberapa kata saja sudah berhasil membuat Ibu girang, bahkan membuat Ibu berjanji untuk sementara tidak akan memberi tahu Ayah tentang hal-hal ini.
Aku menatap Ibu dan putrinya yang saling berpelukan dengan mesra, lalu diam-diam membalikkan badan.
Sudahlah, biarlah.
Aku terus-menerus berkata pada diriku sendiri dalam hati.
Aku sudah mati, masih mau memperhitungkan hal-hal ini untuk apa?
Mungkin sejak aku tersesat waktu itu, aku sudah kehilangan kasih sayang orang tua, sudah ditakdirkan seumur hidupku hanya akan hidup sendirian. Setidaknya, dibandingkan dengan banyak orang lain, aku masih bisa ditemukan kembali, masih bisa menyelesaikan sekolah, itu sudah termasuk beruntung.
Banyak anak di panti asuhan, bukankah juga ada banyak yang bahkan sebelum tumbuh besar, sudah meninggal tanpa alasan yang jelas?
Setidaknya aku sudah melangkah lebih jauh dari mereka.
Akan tetapi, hati ini tetap saja sakit sekali.
Aku mati begini saja, orang tuaku tidak peduli, suamiku dan adikku malah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda