Bab 46
Setelah mengatakan sampai di sini, nada Alex sudah berubah penuh ancaman.
Pria itu pun melanjutkan, "Jangan salahkan aku karena bersikap tegas!"
Setelah mendengar ini, Sania meletakkan sendoknya dengan tenang, lalu mengangkat pandangannya untuk menatap Alex tanpa rasa takut. Sudut bibir Sania tertarik membentuk senyuman, sementara nada bicaranya terdengar acuh tak acuh, "Benarkah?"
"Aku juga sangat ingin melihat bagaimana kamu akan bersikap tegas padaku."
Ketika melihat Sania tidak hanya sama sekali tidak menyesal atau mengakui kesalahan, tetapi juga berani menantangnya, ada kemarahan yang melintas di mata Alex.
"Sania! Kamu ...."
Sebelum kata-katanya selesai, Diego sudah memotongnya, "Cukup!"
Diego menatap Alex dengan tatapan tidak setuju, lalu berkata dengan suara yang dalam, "Alex, Sania juga adikmu!"
"Adik? Heh, aku nggak punya adik yang berhati jahat seperti ini!" ejek Alex sambil tertawa dingin.
Saat mengatakan ini, ada makna yang dalam di nada suaranya.
Ketika mengingat kejadian

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda