Bab 47
Sebelum kata-kata Hanna selesai, Sania sudah menyela, "Bu, aku perhatikan sikap Ibu terhadap Nona Riska sangat baik!"
"Saat Eric mengatakan ingin mengajaknya jalan-jalan ke taman sendirian, Ibu juga menyetujuinya. Kenapa waktu itu Ibu nggak takut reputasi Keluarga Lutanza akan terpengaruh kalau mereka bermesraan?"
Pada saat ini, Sania tak bisa menahan tawa sinisnya. "Kenapa? Jangan-jangan ... Eric bisa bermesraan dengan wanita lain, tapi aku nggak boleh dekat dengan temanku?"
"Bukankah standar ganda seperti ini agak nggak pantas?"
"Kamu .... Aku .... Mereka ...." Kata-kata Sania membuat Hanna tercekat sampai tidak bisa mengucapkan satu kalimat lengkap.
Untuk sesaat, Hanna benar-benar tidak tahu bagaimana membantahnya.
Sania tersenyum sambil mengulurkan tangan untuk menyibakkan poninya, sementara sudut bibirnya menunjukkan senyuman. "Bu, sebelum kamu mencoba mengaturku, bukankah sebaiknya Ibu mengatur putramu terlebih dulu?"
"Tunggu dia bisa menjaga jarak aman dengan wanita lain, baru I

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda