Bab 64
Nana tiba-tiba tersenyum lebar.
Saat melihat beberapa orang itu masuk ke sebuah ruang privat, Nana berjalan dengan santai ke pintu ruang privat itu, lalu mendorong pintu untuk masuk.
"Wah! Ramai sekali, ya!" Nana berjalan masuk sambil tersenyum.
Begitu melihat Nana, mata Melisa langsung berbinar. Dia segera berdiri dari kursi, lalu berjalan menghampiri Nana. "Nana, kebetulan sekali kamu juga ada di sini!"
"Ya, memang sangat kebetulan," balas Nana sambil mengangguk.
Kemudian, Nana bertanya lagi, "Siapa yang mengatur pesta hari ini?"
"Aku." Melisa menjelaskan, "Uh, aku sedang berada di Kota Harlan, jadi aku berpikir untuk mengajak Kak Riska dan yang lainnya untuk makan bersama."
Nana melirik Melisa dengan tatapan yang sedikit menyalahkan. "Melisa, ini nggak benar. Kamu sudah mengajak kakak sepupumu, tapi kenapa kamu nggak mengajak istrinya?"
Ekspresi wajah Melisa tampak tertegun. Dia tersenyum dengan agak canggung, lalu menjelaskan, "Tadi sore aku sudah menelepon Kak Sania, dia mengataka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda