Bab 69
Entah mengapa, Melisa merasa bahwa Sania memiliki niat yang tidak baik.
Namun, tak peduli bagaimanapun, Melisa tidak takut.
Sejak awal Melisa memang sudah berencana untuk mengetuk pintu mereka di tengah malam.
Karena Sania sudah datang sendiri, itu lebih baik. Melisa tidak perlu repot-repot lagi.
Lagi pula, selama Melisa ada di sini, jangan harap Sania bisa tidur bersama dengan Eric.
Setelah memikirkan hal ini, Melisa langsung tersenyum lebar sambil menyambut Sania masuk ke dalam kamar, "Terima kasih, Kak Sania. Kamu benar-benar sangat perhatian."
Dengan begitu, Sania akhirnya tidur di kamar Melisa.
Semua berjalan sama seperti kemarin. Yang satu memutar cerita hantu, yang satu memutar musik rock.
Waktu berlalu detik demi detik. Dalam sekejap mata, waktu sudah menunjukkan dini hari.
Namun, Melisa terbaring di tempat tidur, berguling-guling di sana, sama sekali tidak bisa tertidur.
Terlebih lagi, Melisa melihat Sania memejamkan mata dan tidur dengan sangat nyenyak. Ini membuat Melisa mer

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda