Bab 72
Sania mengangkat dagunya tinggi-tinggi, lalu menatap Eric dengan ekspresi meremehkan. "Pak Eric, kamu terlalu percaya diri!"
"Ini adalah dendam pribadi antara aku dan Melisa, nggak ada hubungannya denganmu!"
Saat mengatakan ini, nada suara Sania terdengar penuh dengan ejekan.
Wajah Sania menjadi muram, sementara tatapannya saat melihat Eric juga sangat dingin. "Pak Eric, karena kamu nggak tahu apa-apa, sebaiknya kamu jangan banyak bicara!"
Setelah berkata demikian, Sania langsung berjalan ke tepi tempat tidur tanpa menunggu Eric membuka mulut, lalu menyingkapkan selimut untuk naik ke tempat tidur.
Sania menutupi kepalanya dengan selimut, tetapi suasana hatinya sedang sangat buruk.
Melisa penakut?
Heh ....
Apakah pria itu tahu bahwa dulu dirinya dibuatnya ketakutan oleh Melisa sampai tidak bisa tidur semalaman? Meskipun Sania akhirnya bisa tertidur, dia akan tetap bermimpi buruk semalaman.
Jika tidak menggunakan cara seperti ini untuk benar-benar menakuti Melisa, Sania tidak akan pernah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda