Bab 73
Setelah bersusah payah tertidur, Melisa selalu bermimpi dikejar-kejar orang untuk dibunuh atau ditusuk puluhan kali!
Melisa terbangun karena ketakutan. Dia merasa punggung dan dahinya dipenuhi dengan keringat dingin.
Sania sialan!
Keesokan harinya, Melisa turun dengan lingkarang hitam di bawah matanya.
Setelah bertanya, dia baru mengetahui bahwa Sania sudah keluar sejak pagi.
Sania sudah merepotkannya semalaman, membuatnya tidak bisa tidur nyenyak sama sekali. Namun, keesokan harinya orang itu malah pergi dengan segar bugar!
Memikirkannya saja sudah membuat Melisa kesal!
Sania hari ini memang meninggalkan rumah pagi-pagi sekali.
Dia dan Alan sudah membuat janji untuk bertemu dengan Vicky.
Alan langsung membawa Sania ke rumah Vicky.
"Pak Vicky," sapa Alan terlebih dahulu.
"Alan." Vicky Rastam mengulurkan tangan untuk menepuk bahu Alan.
Setelah menyapa Alan, Vicky menatap Sania yang ada di samping.
"Pak Vicky." Sania mengangguk kepada Vicky.
Saat melihat Sania, mata Vicky berbinar, lalu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda