Bab 100
Air mata duka dan ketidakberdayaan menggenang di matanya. Tiba-tiba, sepasang sepatu kets abu-abu muncul di balik semak-semak. Mata Laticia melotot lalu langsung menahan napas dan menggenggam pisau di tangannya lebih erat lagi.
Rumput di atas kepalanya diaduk beberapa kali oleh sebatang tongkat. Jantung Laticia berdebar kencang, bahkan bisa dengan jelas mendengar debaran dadanya.
Matanya melirik ke sana kemari, bertanya-tanya apakah harus bergegas keluar atau menunggu untuk ditangkap.
"Jalannya di sana. Apa mereka melarikan diri? Cepat kejar mereka."
"..."
Suara itu memanggil pria yang berdiri di depannya, Laticia langsung menghela napas lega.
Meskipun bisa mendengar suara motor melaju pergi, Laticia tetap tidak berani keluar. Laticia takut mereka hanya mencoba mengelabuinya agar keluar.
Laticia tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu. Tanpa sadar, dia mengangkat pergelangan tangannya yang lecet lalu meliriknya. Dengan tangan terikat, dia tidak bisa melihat waktu.
Jarum jam tanganny

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda