[Desainer lugu, polos, dan penakut X dokter gigi yang tampak suci, tapi licik]
[Sama-sama masih suci + manis dulu baru penuh konflik + tokoh pria adalah budak cinta + wanita yang awalnya lugu tumbuh dewasa]
Satu malam penuh kekacauan, bagai petir yang menyambar di siang bolong!
Laticia Karmen didesak ayahnya dengan ancaman kematian. Dia dipaksa menebus utang dengan tubuhnya. Namun dia yang polos justru masuk ke kamar yang salah. Awalnya dia pikir masalah itu akan berlalu begitu saja, tapi tanpa sadar dia justru selangkah demi selangkah masuk ke perangkap pria itu. Laticia hidup nyaman dalam benteng yang diciptakan pria itu, tapi sama sekali tidak memiliki kebebasan.
Laticia marah dan bertanya, "Sebenarnya apa maksudmu?"
Dia tersenyum nakal. "Hanya kamu yang aku inginkan!"
Belakangan, Enzo Austin baru sadar betapa mematikan ucapan itu karena dia memang benar-benar hanya menginginkannya saja.
Namun cinta tetap tidak bisa melewati jurang status sosial. Laticia ditanya di depan umum, "Apa cintanya membuatmu lupa berkaca? Dengan statusmu, kamu bahkan berani bermimpi naik level setinggi itu?"
Jurang status sosial yang tidak terlampaui membuat Laticia perlahan tumbuh dewasa. Dia melepaskan segalanya untuk belajar ke luar negeri, tapi setiap malam hujan dia tetap bersembunyi di balik selimut dan berkata, "Dokter Enzo, gigiku sakit."
Pria yang selalu dia rindukan itu terhalang gunung dan lautan. Laticia selalu merasa bersalah, tinggal selangkah lagi, mereka bisa bersama.
Saat semua orang mengira cinta mereka akan berakhir begitu saja, Enzo justru menggenggam tangan desainer terkenal itu dan berjalan di keramaian. Dia bahkan membungkuk untuk mengikat tali sepatu wanita itu. Dia dengan bangga menatap orang-orang di sekitarnya. "Lihat apa? Mata kalian sudah hampir melotot keluar!"
"Kalian nggak mengerti. Pria yang takut istri, hidupnya akan makmur dan kaya raya."