Bab 55
Alamat yang dia berikan ke Carlo dulu palsu, berlawanan arah dengan Komplek Hanina.
Laticia mendorong koper sambil menolak dengan sopan. "Nggak perlu, Pak Carlo, aku, aku ...."
Dia ingin bilang bisa sendiri, tapi tiba-tiba sepasang tangan besar menarik kopernya. Kata-kata di mulutnya langsung berubah.
"Aku berkemas dulu, besok habis kerja langsung ke sana. Malam ini nggak perlu pindah dulu."
Suara Carlo berhenti beberapa detik, kemudian tersenyum lembut. "Baik, besok aku bantu pindah lagi. Katanya hari ini kamu belajar di pabrik, pasti capek, jadi istirahat dulu."
"Baik, terima kasih Pak Carlo sudah peduli."
Setelah menutup telepon, Laticia baru berani menoleh. Tubuhnya gemetar saat menatap mata hitam Enzo yang dalam. "Dokter Enzo, utangku semua aku ingat. Tenang saja, pasti aku bayar."
Dia pikir Enzo takut dirinya kabur tidak mau bayar, jadi buru-buru menjelaskan.
Enzo mendengus pelan, menendang kopernya ke samping, kemudian duduk di sofa. "Aku ingat sudah bilang, sebelum aku bosan be

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda