Bab 89
Keduanya berdiri berhadapan di ambang pintu, suasana canggung yang tak terlukiskan memenuhi udara hingga lampu sensor gerak di atas mereka padam dan Enzo terbatuk.
Carlo tersadar dari lamunannya, menurunkan tangannya yang terangkat canggung lalu bertanya dengan heran, "Dokter Enzo, kenapa kamu ... keluar dari kamar Cia?"
Enzo menatapnya dengan jijik. "Aku datang untuk mengurus karyawanmu yang ditindas."
Enzo menerobos masuk, membuka pintu di seberang dan keluar sedetik kemudian sambil membawa peralatan medisnya.
Carlo sudah bergegas ke kamar Laticia. Begitu melihat Laticia yang demam, Carlo berlutut dengan cemas di samping tempat tidur, "Cia, kamu baik-baik saja? Kamu bisa mendengarku?"
"Dia nggak dengar. Demamnya harus segera diturunkan, kalau nggak dia akan mengigau," kata Enzo sambil membawa kotak P3K, suaranya terdengar rendah dan acuh tak acuh.
Carlo mengulurkan tangan untuk memeluk Laticia, tapi mata gelap Enzo menyipit lalu menepis tangannya. "Pak Carlo, bos besar, bagaimana bis

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda