Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 22

Aku benar-benar sudah tidak tahan. Kalau sudah sampai melampaui batas, tidak perlu lagi menahan diri. Sebelum Devan sempat bicara, aku langsung mengambil gelas anggur tadi dan menyiramkannya ke wajah perempuan itu. Seketika, terdengar teriakannya yang nyaring dan memekakkan telinga. "Ah! Dasar gadis kampung, berani-beraninya kamu menyiramku! Apa kamu gila?" Sambil mengamuk, perempuan itu mengayunkan tangannya seakan hendak memukulku. Namun Devan melangkah cepat ke depanku, langsung menangkap lengan perempuan itu dan mendorongnya tanpa ampun. Perempuan itu mundur dua langkah, tersandung gaunnya, dan jatuh ke lantai. Kekacauan ini langsung menarik perhatian banyak orang di sekitar. Dia mulai menangis sambil berteriak, "Devan, kita tumbuh bersama sejak kecil, dan kita bahkan sudah tunangan sejak kecil! Tapi kamu malah membawa seorang gadis desa untuk mempermalukanku! Aku akan memberi tahu Tante Salma!" Tunangan sejak kecil? Aku menatap Devan dengan wajah terkejut. "Dia tunanganmu? Bukank

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.