Bab 23
Teriakan itu membuat semua orang mendekat untuk melihatku, dan omongan mereka terdengar semakin keras dan menyebalkan.
Aku berdiri di belakang Devan dan tiba-tiba menyesali tindakanku yang gegabah tadi.
Seorang pria mendekat dan mengejek, "Waduh, benar juga! Devan, jangan-jangan dia gadis yang kamu gendong keluar dari Klub Gempita waktu itu, ya?"
"Ini mau bikin drama novel ya? Si anak orang kaya menyelamatkan wanita pelayan minuman yang tersesat di dunia malam, begitu?"
Begitu kata-kata pria itu keluar, Devan langsung menyiramkan seluruh anggur yang tadi dipegangnya ke wajah pria itu.
"Coba ucapkan satu kata lagi, dan lihat apa yang akan aku lakukan!"
Dengan suara tegas dan mata memerah, dia menatap sekeliling. Seketika seluruh ruangan hening tanpa suara.
"Melia adalah gadis yang aku bawa. Kalau kalian meremehkannya atau menindasnya, itu sama saja kalian menginjak wajahku. Kalau kalian bersikap begitu, berarti kita nggak perlu ada hubungan lagi di masa depan."
Setelah mengucapkan itu d

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda