Bab 8
Senyum di wajah Selena membeku. Dia segera mengambil salah satu foto dan memeriksanya berulang kali dengan tatapan tidak percaya.
"Nadia ... " Dadanya dipenuhi amarah saat berkata, "Bukankah kamu bilang padaku kalau hidupmu lurus-lurus saja? Apa-apaan ini?"
Dia menerima Nadia karena wanita itu masih perawan, dan bisa hamil serta melahirkan cucu bagi Keluarga Aldeno.
Dia kira selama ini dirinya akhirnya menemukan wanita yang pantas untuk anaknya. Dia sama sekali tidak menyangka semua itu hanya kebohongan.
Tatapan Nadia terlihat dipenuhi ketakutan. Dia menggelengkan kepala dan berkata, "Ini bukan aku, ini Nabila ... Kalian salah orang, ini bukan aku."
Dia menjelaskan dengan wajah pucat sambil mencari cara untuk menghadapi situasi ini.
Dia tidak mungkin mengakui kalau dirinya yang ada dalam foto tersebut. Dia sudah susah payah untuk bisa hidup mewah, mana mungkin membiarkan semua usahanya jadi sia-sia.
Dalam beberapa detik, sebuah ide muncul di benaknya. Dia pura-pura tenang saat berkata,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda