Bab 15
Tika belum sadar, pintu mobil dibuka kasar dan beberapa pria kekar menyeretnya keluar.
Sepatu hak tingginya menggores tanah dan menimbulkan suara melengking, gaun mahalnya dirobek sampai compang-camping.
"Lepaskan aku! Kalian tahu aku siapa? Kalau berani nggak hormat sama aku, kalian nggak akan selamat!"
Tika menjerit sekuat tenaga, tapi ketakutan di matanya tidak bisa disembunyikan.
Namun yang membalas hanya tongkat besi.
Belasan orang mengelilinginya, tongkat menghujani tubuhnya tanpa ampun, memukul bagian paling rapuh sehingga menimbulkan suara teredam.
Rasa pusing menyelimuti, saat dia hampir pingsan, rasa sakit membuatnya sadar lagi.
Dalam siksaan berulang ini, dia terus memuntahkan darah.
Teriakannya yang memilukan bergema di pabrik kosong.
Entah sudah berapa lama, Tika sudah dipukuli sampai sekujur tubuhnya penuh luka. Tubuhnya seperti baru diangkat dari kolam darah dan terkulai lemah di lantai.
Kesadarannya mulai kabur. Pada saat ini dia merasa seseorang merobek gaunnya dengan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda