Bab 16
Clarice bermimpi panjang sekali.
Dalam mimpinya, dia dikurung dalam peti persegi, ruang sempit yang kedap udara hampir membuatnya tidak bisa bernapas.
Dia mengangkat tangan dengan putus asa ingin mendorong papan, tapi tertutup rapat, tidak peduli sekuat apa pun, tetap tidak bisa bergerak.
Ruang gelap gulita, sunyi hingga menakutkan. Dia bisa mendengar detak jantungnya sendiri yang keras dan napas yang semakin cepat.
Tepat saat hampir putus asa, papan peti mati tiba-tiba terbuka.
Kegelapan yang tidak berujung lenyap, cahaya terang menyinari dari atas, jatuh di alis Clarice.
Oksigen segar masuk ke paru-paru, pikirannya seketika jernih.
Dia berusaha duduk, lalu melihat beberapa orang berdiri di sekitarnya.
Orang tuanya yang sudah meninggal dan orang tua Andrew.
Mereka masih tersenyum lembut seperti dulu dan menggenggam tangannya dengan penuh kehangatan.
Hangatnya tubuh mereka mengalir melalui ujung jari, masuk ke dalam hati.
Dia perlahan memeluk orang tuanya, merasakan pelukan yang kuat,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda